Pungli Merajalela Di Pelabuhan Bajoe Tantangan Bagi Penegak Hukum


Bone - Maraknya praktik calo membuat Pelabuhan Bajoe, Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi sorotan sejumlah pihak. Di antaranya Pelabuhan Bajoe juga disorot karena mempunyai banyak pungutan biaya namun tidak disertai regulasi maupun pelayanan yang baik.

"Beberapa kali kita keluarkan biaya. Mulai dari pintu gerbang pertama bayar pintu masuk, ada yg diberi karcis, ada yg tidak, kemudian tiket dengan harga yg berbeda beda, mobil kopelri untuk angkutan barang Rp 10 ribu per penumpang. Jadi, e-tiket ini sebenarnya untuk apa,belum lagi dia juga diminta membayar untuk barang bawaan, termasuk membayar lagi untuk sewa tikar di kapal." kata penumpang yang enggan disebut namanya inisial AC kepada mlampahnews.com, Rabu (25/4/2024).

Lanjut Tim Investigasi Mlampahnews melakukan penelusuran pada malam hari terkait video viral pungli 100 ribu, betul adanya hampir setiap penjemput dimintaki uang oleh preman pada saat diterminal dengan alasan sudah ketentuan dari koprasi pengelola yang diketuai oleh pak Mamat

Dari keterangan penumpang inisial AC kami melakukan penelusuran diatas kapal Fery memang betul ada beberapa pungutan diatas kapal mulai dari Tikar
disewakan,kemudian kursi dikenakan biaya per kursi Rp 30 ribu, kalau pakai kasur Rp 150 ribu, kalau ambil kamar Rp 350 ribu.

Hal ini perlu ditertibkan oleh petugas yang berwenang, karena sangat meresahkan pengguna jasa khususnya penjemput dimalam hari ,kami akan berkordinasi dengan pihak ASDP selaku pengelola pelabuhan

Ini tantangan yg harus dijawab pihak petugas khususnya kepolisian, sebagai pihak keamanan dan penegak hukum, apalagi jelas sekali kegiatan pemuatan pada pagi hari hampir disetiap titik penuh preman yg mengatas namakan dirinya pengurus/calo, kalau tidak bisa dilakukan penindakan atau penegakan hukum jelas masyarakat akan menilai kalau ini betul ada kerjasama dan pembiaran.

Kami juga melakukan komunikasi dengan sejumlah supir mobil angkutan bahwa memang kami disini ada pengurus yg mengurusi tiket keberangkatan kami, dan memang nominal tidak sesuai dengan harga yang tertera karena kami ngutang sama pengurus nanti balik dari kolaka baru kami bayarkan, dan ini memang sudah berlaku sejak lama, dan selisih dari tiket yg kami bayarkan berbeda beda 200 ribu - 300 ribu.

kontributor : anto

Posting Komentar

0 Komentar